Jumat, 24 April 2015

Bunda..Inilah Jihad Kita..

Bismillah...iseng-iseng menyambangi blog lama di http://lamyanurzahidah.wordpress.com, dan kembali diingatkan oleh sebuah tulisan sederhana disana. Alhamdulillah. Yuk Bunda-Bunda semua.. kita  berusaha jadikan setiap aktivitas kita bernilai manfaat dan kebaikan yang mengundang ridha Allah SWT...  ** selfnotification** :)
source:  https://lamyanurzahidah.wordpress.com/2012/10/10/jihad-seorang-wanita/
Terhenyak sesaat setelah membaca status fb seorang teman..seperti diingatkan kembali tentang fitrah seorang wanita..memang ketentuan-ketentuan-Nya tidak ada yang terlalu mengekang atau justru terlalu membebaskan..Keinginan-Nya mungkin hanyalah mengarahkan hamba-Nya agar selalu berada dalam koridor yang sesuai dengan fitrah kemanusiaanya..#selfnote
Saya kagum dengan istri para sahabat Rasulullah SAW, suami mereka adalah da’i dan pejuang Islam yang gagah perkasa, namun jarang manusia yang tahu nama mereka, hanya peran dan jasa mereka yang dapat dirasakan oleh manusia di zaman berikutnya….
Saya kagum dengan ibu dan istri dari Umar bin Abdul Azis, anak dan suami mereka adalah Khalifah Islam yang paling sukses setelah khalifah rasyidah, namun jarang manusia yang tahu nama mereka, hanya peran dan jasa mereka yang dapat dirasakan oleh manusia di zaman berikutnya….
Saya kagum dengan istri Hassan Al-Banna, suami nya adalah da’i dan pemimpin syuhada di zaman modern, namun jarang manusia yang tahu nama mereka, hanya peran dan jasa mereka yang dapat dirasakan oleh manusia di zaman berikutnya….
Mungkinkah mereka bukan wanita ahli syurga? 
Apakah wanita yang ahli syurga adalah mereka yang di sebut da’iyah yang sering berdakwah di panggung? di televisi? di radio? padahal anaknya diserahkan ke pembantu/bibi…. padahal sering cekcok dan berkata keras kepada suami…
Tidak. Keinginan mereka berada di rumah, mendidik anak-anak mereka dengan Al-Qur’an dan kasih sayang, patuh dan tak pernah menyela suami dengan alasan apapun, serta mendukung dakwah suami mereka adalah bentuk pemahaman mereka akan makna JIHAD.
Ingatlah ketika beberapa orang wanita complaint kepada Rasulullah tentang peluang laki-laki yang lebih besar untuk masuk syurga sebab dapat berjihad dan lain sebagainya. Apa jawaban Rasulullah? Beliau SAW menjawab bahwa JIHAD wanita adalah di rumah nya, mematuhi perintah suami dan menjaga harta dan kehormatan suami, namun kebanyakan wanita tak memperhatikannya.
(status fb seorang ikhwah,  10/10/12)

Happy Tummy:Sapo Tahu Bakso Sayuran

Lagi-lagi judulnya memanfaatkan sisa-sisa bahan makanan yang ada...kali ini saya punya stok: beberapa lembar sawi hijau, beberapa lembar sawi putih, satu potong wortel, satu batang brokoli, homemade bakso sapi, tahu sutra, dan beberapa lembar daun bawang. Karena ada tahu sutranya saya jadi kepikiran untuk membuat sapo tahu saja. Yang menjadi favorit adalah rasa kuahnya yang gurih dan kental karena menggunakan larutan tepung maizena. Sapo tahu ini merupakan menu andalan bagi ibu-ibu muda seperti saya. Masaknya ngga ribet, cepat, namun kaya akan kandungan gizi dan nutrisi.

Ini dia resepnya :)

Sapo Tahu Bakso Sayuran
Resep hasil modifikasi sendiri

Bahan:
- 3 siung bawang putih, cacah
- 1 ruas jahe, geprek
- 5 lembar sawi hijau, potong2 persegi panjang
- 10 lembar sawi putih, potong2 persegi panjang
- 3 cabai merah, potong serong
- 1 potong wortel, potong2 persegi
- 2 lembar daun bawang, potong serong
- 1 batang brokoli,  potong sesuai kuntumnya
-  6 butir bakso sapi
- Tahu Jepang / Tahu Sutra 140 gram, masak hingga permukaannya berubah warna.
- 2 sdm saus tiram
- 2 sdt kecap ikan
- 1/2 sdm kecap manis
- Air 500ml
- Minyak untuk menumis
- Gula dan garam secukupnya.
- 1 1/2 sdm tepung maizena, larutkan dalam sedikit air.


Cara Membuat:
- Tumis bawang putih, jahe  sampai harum. Masukkan cabai merah, aduk aduk hingga cabai layu. Masukkan 250ml air. Tunggu sampai mendidih. Masukkan potongan wortel. Tunggu sampai wortel setengah matang. Masukkan potongan brokoli dan bakso sapi hingga bakso berubah warna. Masukkan potongan sawi hijau, sawi putih, Tuangkan saus tiram, kecap ikan. Aduk-aduk merata. Masukkan kecap manis. Tambahkan gula dan garam. Cicipi hingga rasanya pas di lidah. Terakhir, kurang lebih 3 menit sebelum diangkat, masukkan daun bawang.  Tambahkan larutan tepung maizena.

- Sambil menunggu sayuran dimasak, goreng tahu sutra di atas wajan yang berbeda. Masak hingga permukaannya berubah warna (agak kekuningan). Angkat. Campurkan ke dalam panci berisi bakso+sayuran sapo tahu. Note: Tahu sutra digoreng terlebih dahulu agar ketika dicampur, teksturnya tidak gampang pecah.




Kamis, 23 April 2015

Happy Tummy: Sop Daging Kacang Merah



Setiap kali masak sop daging kacang merah, entah mengapa saya jadi mudah flashback ke masa lalu...dimana saya waktu kecil doyan banget dimasakin sop yang satu ini :) Alhamdulillah-nya anak saya juga suka. Nah khusus buat Fatih, biasanya sebelum saya tambahkan gulgar, saya sisihkan dulu sebagian sopnya agar dapat dinikmati oleh Fatih dengan aman. Untuk resepnya saya paling cocok dengan resep dari sajian sedap (www.sajiansedap.com). Untuk menambah kelengkapan nutrsinya, saya tambahkan tahu putih juga sebagai sumber protein nabatinya.

Bahan:

Happy Tummy: Tongseng Ayam

Bismillah...kali ini ingin sharing resep tongseng ayam hasil modifikasi saya sendiri yang baru saja dieksekusi pagi tadi. Berhubung stok sayuran di kulkas tinggal beberapa macam saja, dan Alhamdulillah..masih ada stok daging berupa dada ayam yang biasanya saya gunakan sbg salah satu protein hewani pilihan ke dalam menu MPASI harian anak..walhasil jadi terinspirasi untuk membuat menu tongseng ayam saja. Kelebihan memasak dengan daging ayam adalah waktu memasaknya menjadi jauh lebih cepat, terlebih sayuran yg saya gunakan hanya tauge dan bunga kol saja. sebelumnya saya sudah beberapa kali memasak tongseng namun kali ini resepnya sedikit berbeda.  Saya coba modifikasi dengan stok bumbu dapur dan sayuran yang ada,,dan Alhamdulillah..ternyata komposisinya menurut saya malah jauh lebih pas dibandingkan resep yg biasa saya pakai... berikut ini resepnya.. :)

Bahan:

Minggu, 19 April 2015

CatatanAbiBunda#1

Tahukah engkau Sayang...
Kehadiranmu membuat Abi dan Bunda sedikit demi sedikit mulai memahami
Bahwa perjalanan membesarkanmu bukanlah perjalanan yang mudah untuk dilalui
pun bukan perjalanan  yang instan untuk dinikmati

Disinilah dibutuhkan bahu yang kokoh untuk dijadikan sandaran di kala lelah melanda
Disinilah dibutuhkan dada yang lapang di saat krisis kesabaran mendera
Disinilah dibutuhkan empati seluas samudera di saat badai konflik menerpa

Disinilah Allah pupuk rasa sayang
Disinilah Allah tumbuhkan rasa cinta
Disinilah Allah semaikan keberkahan

Karenanya, terimakasih telah menerima kami sebagai orangtua, Nak..
Doakanlah kami agar dimampukan memelihara amanahNya meraih cinta dan ridhoNya

Mari sama-sama berikhtiar Sayang..
Membangun taman syurga di istana kecil kita...

Depok, Ahad 19 April 2015

Jumat, 17 April 2015

Ragunan Part#1

Bismillaah..mau review sedikit pengalaman kami rekreasi ke kebun binatang Ragunan. Kenapa judulnya part#1? karena pada kenyataannya agenda kami selama di Ragunan kemarin lebih banyak dihabiskan untuk team building komunitas yang kami ikuti.Hehe.  InsyaAllah rencananya kami akan kembali khusus untuk memanfaatkan quality time bersama keluarga saja. Sambil mengeksplor bagian-bagian BonBin yang belum sempat kami singgahi :) Alhamdulillah..cukup excited juga di tengah-tengah padatnya kota Jakarta masih ada lahan seluas 140 Ha yang diinvestasikan untuk kebutuhan penghijauan dan perlindungan marga satwa. Menurut saya pribadi, Ragunan cukup recommended juga sebagai salah satu alternative destinasi wisata yang kaya akan pengalaman namun tetap hemat di kantong hehe..

Memasuki gerbang pintu masuk, kami disambut oleh petugas tiket dan beberapa anak sekolah yang membantu mencatatkan nomor plat motor diatas secarik kertas. Sebenarnya bukan kali pertama saya megunjungi bonbin ini, sebelumnya saya sempat beberapa kali mengikuti team building atau sekadar rihlah yang dikemas oleh beberapa lembaga yang saya ikuti semasa masih menyandang predikat sebagai kuli ilmu :). Tapi kali ini, saya datang bersama sosok mungil yang  setia bertengger rapat di badan saya hehe.. ya, inilah kali pertama Fatih melihat tanda kebesaran Allah yang dilukiskan melalui aneka ragam makhluk ciptaan-Nya.

Awalnya kami berniat untuk menjelajahi setiap sudut Ragunan untuk menikmati pemandangan pohon-pohon tinggi nan hijau, berinteraksi dengan satwa atau sekadar melihatnya dari kejauhan. Namun demikian, mengingat waktu yang terbatas membuat kami terpaksa menunda keinginan kami sembari berharap Allah wujudkan di lain waktu.  Alhamdulillah, acara team building berjalan ceria namun santai. Tampak raut kebahagiaan di wajah ibu-ibu muda tak terkecuali bocil-bocil yang tampak senang bermain di alam terbuka. Fatih dan abinya sempat berjalan-jalan mengeksplor lebih dalam suasana bonbin Ragunan sementara saya  tengah mengikuti games yang diperuntukkan untuk ibu-ibunya saja. Seru sekali, Alhamdulillah. Berlanjut ke acara tukar kado dan testimony dari peserta. Selanjutnya acara ditutup dengan melakukan foto bersama :) Berhubung Bapak-bapaknya membutuhkan waktu untuk mempersiapkan shalat Jumah berjamaah maka kami putuskan untuk mengakhiri agenda kami di Ragunan. Alhamdulillah.. meskipun hanya sedikit saja spot yang baru terjelajah, tetapi setidaknya pengalamannya dapat diabadikan setidaknya dalam hati masing-masing hehe. InsyaAllah next time abang Fatih mau Bunda ajak main ke bonbin lagi :) Mungkin tepatnya saat abang Fatih sudah bisa jalan dan belajar berbicara yaa jadi sembari berjalan-jalan, kita dapat memperkenalkan aneka macam hewan dan tanaman kepada abang Fatih .


Testimoni pribadi untuk Kebun Binatang Ragunan: cocok untuk lokasi team building dan acara sejenisnya, mengingat banyaknya spot/ lapangan hiijau yang tersedia untuk digunakan untuk acara-acara yang mampu menampung banyak orang. Recommended untuk mengajak bayi dan balita karena sirkulasi udara yang baik (udara segar), lahan yang luas, dan tidak terlalu padat pengunjung (meskipun padat, karena lahan yang luas jadi masih ada ruang untuk berjalan-jalan santai).  Nahh untuk teman-teman yang tidak ingin/tidak kuat berjalan kaki, bisa menelusuri bonbin dengan memanfaat jasa penyewaan sepeda dan kereta wisata. 


Pengalaman Mengurus Permohonan Pembuatan Passport

Pada hari Selasa lalu (14/4) saya berkunjung ke kantor imigrasi KANWIL II Kota Depok dalam rangka mengajukan pembuatan passport baru atas nama saya dan abang Fatih. Sejujurnya ini kali kedua saya membuat passport setelah sebelumnya pernah juga melakukan pengajuan passport di kantor imigrasi kota Bogor 9 tahun yang lalu (dimana pada akhirnya si passport ngga langsung jadi kepake akibat batal berangkat pakai burung besi di waktu yg samaa heheu ^^" ) Sebelumnya, kami terlebih dahulu mempelajari proses pengajuan pembuatan passport via browsing di internet. Setelah memasukkan keyword dan mendapatkan berbagai referensi sumber dari Profesor Gugle, ternyata oh ternyata…ngga seperti zaman dahulu kala dimana kita hanya dapat mendaftarkan diri lewat satu pintu saja dengan cara walk in alias langsung di tempat kantor imigrasinya..alhamdulillah sekarang pengajuan passport sudah bisa didaftarkan secara online juga ya (ketahuan  kurang updatenyah :’D).  Setelah mempertimbangkan sisi kepraktisan dari segi waktu dan buaya..akhirnya kami pun memutuskan untuk mendaftarkan diri secara online via web Ditjen imigrasi  http://ipass.imigrasi.go.id/.

Langkah 1: Daftar Online
Seketika setelah mendarat di web http://ipass.imigrasi.go.id/ kita akan disuguhkan formulir berupa form pengisian data pribadi untuk diisi kelengkapannya. .. kita akan diminta untuk mengupload fotokopi  KTP, KK, Akte Lahir, fotokopi ijazah.  Setelah proses upload selesai, kita akan diarahkan untuk mengatur jadwal kunjungan ke KANIM pilihan kita. Good Newsnya, kita boleh pilih KANIM (Kantor Imigrasi) mana saja yang sesuai dengan pilihan kita. Jadi ya ngga harus berdasarkan alamat di KTP misalnya :) Saran saya pilih yang terdekat saja yang lebih mudah aksesnya.  Untuk yang ini saya memilih KANIM 2 kota Depok yang letaknya ada di dalam komplek perumahan Grand Depok City dekat dengan kantor DPRD Kota Depok. Setelah beres memilih perwakilan KANIM , selanjutnya kita diminta untuk menentukan tanggal kunjungan. FYI, pendaftaran kita akan dianggap hangus lho bila kita tidak memenuhi jadwal kunjungan selambat-lambatnya 7 hari setelah tanggal yang kita tetapkan.  Tahap berikutnya adalah melakukan pembayaran dengan transfer bank. Setelah selesai semuanya, jangan lupa cek email kita untuk mendapatkan bukti pendaftaran via online. Jangan lupa print buktinya untuk dibawa ketika kunjungan ke KANIM ya :)

Tips: Nah proses loading selama upload dokumen ini lah yang kadang menimbulkan masalah. Saran saya, untuk menghindari buffer yang terlalu lama dan gagal upload, pilihlah waktu-waktu dimana akses internet kita terasa kencang seperti tengah malam atau sebelum shubuh. Hindari waktu waktu peak hours yang beresiko pada masalah internet yang lambat yang banyak menyebabkan dokumen gagal diupload. Bisa juga mensiasati dengan mengkompres file dokumen yang berat agar menjadi lebih ringan sehingga lebih cepat selesai ketika diupload.

Langkah 2: Kunjungan ke Kantor Imigrasi (KANIM)
Kenapa tetap harus kunjungan walaupun sudah daftar online? Jawabannya untuk membuktikan keakuratan dokumen yang sudah diisi dan diupload. Yang kedua, buat dilihat hasil tes wawancaranya apakah ada indikasi untuk menyalahgunakan pembuatan passport atau tidak.  Karena dalam beberapa kasus, passport bisa disalahgunakan untuk kepentingan kejahatan seperti human trafficking, narkoba,dll. Berbekal beragam informasi yang kami peroleh dari orang yang sudah berpengalaman membuat passport sebelumnya, akhirya kami putuskan untuk berangkat lebih pagi dengan harapan dapat nomor antrian paling awal. Alhasil, tidak lama setelah shalat shubuh, saya langsung berbenah, menyiapkan sarapan dan keperluan mandi anak. Jam 5.45 kami berangkat dari rumah menuju  KANIM Depok. Subhanallah berkah jalan pagi-pagi, jarak yang biasanya kami tempuh dalam waktu hampir 45 menit kini bisa kami jangkau hanya dalam waktu 15 menit saja,hehe. Tepat pukul 6 sampai di KANIM dan Subhanallah…ternyata sudah banyak orang mengantri di depan pagar KANIM yang masih rapat terkunci. Kami langsung diminta isi daftar antrian non-resmi yang dibuat oleh orang yang mengantri dan ternyata kami mendapatkan urutan ke 63 hehe. Saya lihat di web kantor imigrasi depok sebelumnya, batas kuota untuk walk in 70 orang, online 70 orang dan Khusus 20 orang. Nah,berhubung lewat jalur yang berbeda (online) ditambah bawa-bawa anak bayi yang masuk ke kategori klien khusus yang mana setiap klien khusus berhak mendapatkan privilege berupa prioritas mendapatkan urutan antrian awal, diam-diam saya pun berdoa agar saya tidak perlu menunggu lama untuk mengantri pada tahapan ini. Sambil terus berdoa, kami pun menepi buat isi perut alias sarapan. Dengan modus agar mendpatkan tempat duduk yang nyaman, akhirnya kami memesan segelas the dan jeruk hangat di sebuah kedai tak jauh dari KANIM sebagai pendamping sarapan yang kami bawa dari rumah. Selesai sarapan kami langsung bergabung dengan antrian yang semakin mengular panjang.  Tepat jam 7.00, gerbang dibuka dan proses pemeriksaan dokumen dan pengambilan no antrian oleh petugas imigrasi pun dimulai. Antrian online dan walk in dipisahkan. Yang manula, ibu hamil dan ibu yang membawa bayi dipersilakan untuk masuk dan diwakilkan oleh orang lain untuk melalui proses scanning dokumen manual oleh petugas. Alhamdulillah setelah proses cek dokumen selesai…benar saja… saya pun berhasil mendapatkan no urut ke-2 dan 3 (Terimakasih ya Allah ^^) meskipun tetap saja harus menuggu juga karena pemanggilan baru dimulai setelah jam 8 pagi :)  Tidak lama setelah jam 8 teng, no urut kami pun dipanggil. Tahap selanjutnya adalah sesi wawancara, foto, dan scanning sidik jari. Berhubung Fatih udah mulai bosan dan nggak betah dengan suasana yang ada, akhirnya proses wawancara berjalan dengan singkat jelas padat. Alhamdulillah foto pun dilakukan satu dua kali klik saja. Tibalah giliran scanning sidik jari. Berhubung Fatih masih 10m dan belum sempurna pembentukan jaringan selnya, jadi ngga diwajibkan mengikuti tes ini. Dan saat giliran saya…ternyata oh ternyata, dari kesepuluh jari ini tidak ada satupun yang terlacak dengan jelas di alat scanning T.T. Oleh petugas sudah dibantu dikasih hand lotion tapi tetap saja..hasilnya samar-samar,heheu…katanya kulit saya  termasuk tipis dan sering dipakai buat mengerjakan berbagai pekerjaan jadinya hasilnya samar-samar..hiks agak sedih juga rasanya…baru plong  setelah diberitahu petugasnya kalau passportnya tetap bisa diproses tanpa ada hasil tes sidik jarinya. Karena tidak semua sidik jari bisa terekam baik dalam alat scanning.  Setelah itu petugas mengabari kapan passport dapat diambil (3-4 hari setelah verifikasi ke KANIM). Alhamdulillah. Setelah diperbolehkan untuk keluar, suami langsung memberitahukan ada fasilitas ruang menyusui disamping toilet KANIM. Alhamdulillah Fatih bisa lebih tenang setelah ‘kenyang’ dan digantikan pakaiannya.

Tips: Mintalah map berisi formulir yang perlu diisi kepada petugas. Siapkan materai 6000-an. Jangan lupa dibawa bukti onlinenya. Untuk yang mendaftarkan anaknya, jangan lupa dibawa fotokopi surat nikah dan mengisi bukti pernyataan orangtua yang telah disediakan oleh KANIM yang harus diisi dan disertai oleh materai 6000-an 2 buah.

Langkah 3: Mengambil Passport

Setelah tiba hari pengambilan passport, bawalah bukti pembayaran passport baik dari Bank atau melalui pebayaran loket petugas imigrasi. Passport yang sudah jadi bisa diambil di loket pengambilan passport. J

Demikian pengalaman kami mengurus permohonan pembuatan passport. Semoga bermanfaat J

Notes: Testimoni saya untuk KANIM II Depok: Overall, Alhamdulillah pelayanan cukup memuaskan lah :) petugas-petugasnya ramah, sigap dan pro dengan tata tertib yang ada alias sangat disiplin. Di depan kantornya ada spanduk anti praktek percaloan. Fasilitasnya juga sudah OK.. Kursi, Layar LCD, AC tampaknya masih berfungsi dengan baik.. ditambah lagi ada ruangan menyusui yang cukup nyaman didalamnya.  Cuma mungkin proses wawancaranya saja yang sebenarnya bisa dipersingkat lagi waktunya ya hehe...kalau kelamaan, kasihan dengan orang yang sudah berkorban cukup banyak waktu untuk mendapatkan antriannya :)

Jumat, 10 April 2015

Happy Tummy: Iga Penyet


Masih tentang iga. Berhubung masih ada sisa stok iga di kulkas, jadilah saya buatkan menu iga penyet ini. Resepnya saya ambil dari bonus resep yang tersaji dibalik kemasan margarin yang tengah saya pakai. Alhamdulillah dari segi rasa sudah cukup nikmat, hanya saja berhubung lidah saya tidak terlalu kuat dengan rasa pedas, saya tambahkan saja satu sendok makan saos tomat kedalamnya. hheu

BAHAN:

Jumat, 03 April 2015

Happy Tummy: Nasi Goreng

Nasi goreng adalah salah satu masakan favorit yang bisa saya andalkan pada saat-saat dimana  saya : 1) sedang kehabisan bumbu--> ketahuan belum sempat belanja lagi, hehe :p. 2) sedang diburu waktu --> waktu memasaknya relatif singkat, dari preparation sampai dressingnya ngga sampai 30 menit :) 3) ingin mendaur ulang makanan.  Nasi goreng ini bisa dijadikan menu andalan kalau-kalau ada sisa-sisa makanan sebelumnya yang masih tersisa di meja makan seperti nasi putih, ayam atau daging, potongan sayuran, dll. Lumayan banget untuk menghindari makanan yg mubazir ;)

Bahan-bahan:

Happy Tummy: Sop Iga Sapi Mantapp..

Mau coba posting resep-resep makanan yang udah lolos QC (Quality Control) ala pak misua..biar kalau saya sedang bingung mau masak apa atau lupa bahan-bahannya, bisa langsung meluncur ke blog ini..kelemahan saya adalah jarang menggunakan bumbu-bumbu dengan takaran-takaran yang sudah pasti ukurannya..jadi lebih ke main feeling saja..tambah ini tambah itu sampai rasanya dirasa pas di lidah..yang pasti NO MECHIN..usahakan semaksimal mungkin menghindari bahan-bahan yang mengandung MSG..

Nah, kalau yang satu ini Alhamdulillah...suami suka banget...rasanya pas sampai ke tulangnya..kunci daari memasak sop iga ternyata terletak pada teknik merebus dagingnya yang sampai 2x rebus dan memakan waktu yg cukup lama..hal ini untuk memastikan dagingnya berasa empuk dan mudah lepas dari tulangnya ketika kita melahapnya..

Sop Iga
Bahan-bahan: