Minggu, 28 Februari 2016

Checklist Muslimah Profesional

Bismillahirrahmanirrahim.

Menjadi manusia yang lebih baik dari waktu ke waktu, itu harapan saya.

Menjadi sebaik-baiknya manusia yaitu yang dapat memberikan manfaat kepada orang lain. Itu juga harapan  saya.

Tetapi..saya sangat menyadari harapan akan tetap menjadi harapan bila tidak ada sejumput doa dan ikhtiar yang mengiringinya.

Karena itulah, saya jadi kepikiran untuk membuat checklist seperti ini. Mudah-mudahan dapat membantu saya untuk mengingatkan bahwa tujuan hidup saya masih jauh, banyak hal baru dan perbaikan yang  sesungguhnya perlu saya lakukan, terlebih banyak kewajiban yang menunggu untuk ditunaikan dibandingkan waktu yang kita miliki.

Checklist ini awalnya bermula dari postingan ibu Septi dalam website IIP nya yang seringkali saya pantengin kalau punya kesempatan blogwalking. Beliau mensharing postingan mbak Naila member IIP mengenai checklist muslimah yang baru saja mba Naila buat untuk dirinya. Alhamdulillah dalam postingan tsb mbak naila bersedia memberikan contoh list yang dibuatkannya kepada pembaca blognya.  Sehingga saya pun menjadi tertarik untuk menjadikannya benchmark untuk list muslimah profesional versi saya.

Kenapa list ini saya rasakan penting kehadirannya? Karena selama menjalankan aktivitas sebagai ibu rumah tangga, tidak jarang saya merasakan mati gaya, bingung dengan betapa monotonnya aktvitas saya selama ini. Alhamdulillah, semenjak bergabung dengan ibu profesional, membeli dan membaca buku2nya, saya jadi mendapatkan banyak inspirasi. Satu hal yang saya simpulkan: kita harus profesional dalam menjalankan setiap amanah yang diberikan, termasuk menjadi ibu rumah tangga pun ada banyak ilmu dan caranya. Meskipun belum pernah ikut kopdarnya,tapi  di komunitas ini saya jadi banyak belajar bagaimana menghargai waktu, menghargai ilmu, dan mengimplementasikan amal shalih selama menjadi seorang muslimah, seorang istri dan seorang ibu. Alhamdulillah..saya sudah merampungkan draftnya, sudah diprint dan semoga bisa saya evaluasi setiap harinya. Satu hal, saya jadi tersadarkan ada banyak hal bermanfaat yang bisa saya lakukan, so please be wise..jangan biarkan diri kita terbius aktivitas yang ga mendatangkan manfaat, ya my dear..*pukpukbahusendiri

Faidza faraghta fanshab wa ila rabbika farghab
"Apabila kamu telah selesai dari suatu urusan, maka kerjakanlan sungguh-sungguh urusan lainnya."
(QS. Al-Insyirah: 7-8)

Nah buat yang penasaran seperti apa contoh draft checklist muslimahnya, langsung cuss kesini aja ya hehe. Saya buat formatnya hampir sama, tetapi kalau mbak naila memasang parameter nilai, disamping aktivitas-aktivitasnya, saya memilih untuk tidak memasang parameter nilai, melainkan saya buat parameter tgl 1 sampai 30 per bulannya. Jadi, setiap malam saya bisa mengisi form ini sebagai evaluasi.Apa saja yang telah terlaksana dan belum terlaksana. Semoga manfaat. 

Minggu, 21 Februari 2016

TIPS MENGHADAPI MUSIM DINGIN


Spring is coming! Alhamdulillah...
Hari ini, untuk pertama kalinya, saya melihat beberapa bunga mulai bermekaran saat hendak bersilaturahim ke rumah salah seorang teman di Claremont Rd. Sebelumnya, pada pagi harinya saya sempat diberitahu oleh suami kalau hari ini adalah hari pergantian musim. Alhamdulillah, selama musim dingin kemarin kami sekeluarga dikaruniai perlindungan dan kesehatan yang luar biasa. Kami dituntut untuk dapat menyesuaikan dengan perubahan suhu yang ada dengan record suhu terendah berada di bawah 0 derajat celcius. Dengan suhu yang minus, cukup membuat tubuh menggigil kedinginan jika tidak diantisipasi dengan treatment yang baik. Pun beberapa kali saya dapati tangan dan wajah saya menjadi merah lebam dan berkeriput ketika saya keluar rumah dan lupa membawa sarung tangan. Di musim dingin pula kami jadi tahu bagaimana rasanya salju meskipun hujan salju kenyataannya hanya berkenan 'numpang lewat' saja selama satu malam. Demikian juga dengan hujan es yang beberapa kali mengguyur kota Manchester dengan gemuruh gerutukannya yang seru disertai dengan thunderstorm yang menyala-nyala membelah langit. Mashaa Allah... Semoga semua hal ini mampu menjadikan kami hambaNya yang pintar bersyukur..mengingat berbagai kemudahan dan keringanan yang kami rasakan untuk menjalankan aktivitas selama di tanah air.

Sebenarnya, saat pergantian dari Autumn ke Winter, kami sekeluarga sempat cukup kepayahan menyesuaikan diri dengan perubahan suhu yang -menurut kami- cukup signifikan. Sampai-sampai si kecil terpasa kami bawa ke Walk in Center ( UGD RS, kalau di Indonesia) disebabkan serangan flu dan demam yang tidak berhenti selama hampir dua pekan. Sayangnya prosedur pelayanan kesehatan disini tidak mengizinkan kami untuk dapat langsung berkonsultasi dengan dokter kecuali jika kami memilih untuk berobat ke dokter praktek swasta,yang tentunya tanpa tercover oleh asuransi kesehatan yang sudah kami bayar setiap tahunnya. Jadi,sesampainya di WIC, kami diminta untuk menunggu antrian,kemudian setelah nama anak kami dipanggil, barulah kami dapat menemui  tenaga kesehatan disana dan mulai berkonsultasi masalah kesehatan kepada mereka. Yang saya ingat, saat itu sang suster hanya mengatakan gejala-gejala tersebut sangatlah wajar menimpa anak-anak, bahkan orang dewasa sekalipun pada perubahan musim seperti ini. Kuncinya, kami hanya diminta untuk menjaga daya tahan tubuh selama menghadapi pergantian suhu. Kami diminta untuk memperhatikan pola hidup kami agar tetap dapat menjalankan aktivitas dengan baik. “Ini (suhunya) belum apa-apa. it will become worse,” kata susternya saat itu.

Semenjak itu, kami mulai menyusun strategi menghadapi musim dingin. Selain mempelajari kebiasaan orang-orang disini ketika berhadapan dengan musim dingin, kami juga mendapatkan beberapa tips menghadapi musim dingin dari orang-orang Indonesia yang sudah cukup lama tinggal di Manchester. Kami mulai mengkombinasikan tips-tips yang bisa kami jalankan dan Alhamdulillah, Allah mudahkan sehingga kami berhasil melewati musim dingin tanpa merasakan drop berlebihan. Suami yang kesehariannya nyaris selalu pulang di atas jam 8 malam pun bisa beraktivitas dengan prima, meskipun rela menjadikan angin kencang dan suhu dingin sebagai sahabatnya selama bersepeda ke/dari kampus yang lumayan jauh jaraknya. Si kecilpun alhamdulillah jarang sekali sakit.

Berikut beberapa tips yang kami praktekkan selama menghadapi musim dingin kemarin. Semoga bermanfaat.

Sabtu, 13 Februari 2016

MENYIAPKAN PERNIKAHAN DALAM WAKTU 3 PEKAN



Bismillah..

Alhamdulillah..baru-baru ini anggota keluarga kami bertambah satu. Adik ipar baru saja menggenapkan diennya pada akhir Januari lalu. Seperti yang umumnya dilakukan oleh pengantin baru, mereka mengganti profil picture mereka dengan foto pasangan hihi. Ada baiknya juga dalam rangka mensyiarkan wajah pasangan mereka ke rekan-rekan yang tidak berkesempatan hadir pada pernikahan mereka. Jadi ya, kalau pada suatu kesempatan ada yang melihat mereka jalan-jalan membawa gandengan, tidak perlu heran karena mereka telah menjadi pasangan yang halal, terikat hubungan mahram dalam agama Islam. Begitulah niat kami ketika kami mengganti profil picture kami dengan foto berpasangan beberapa waktu seusai menikah dulu (eh kok malah dibahas).

Berbicara tentang pernikahan, tetiba saya ingat masa-masa hectic yang dilalui saat menjadi calon pengantin dulu. Bayangkan saja, saya dan suami perlu menyiapkan pernikahan hanya dalam tempo 3 pekan saja! Hmm mungkin ada lagi ya yang lebih singkat dari kami. Tapi bagi saya, mempersiapkan pernikahan dalam waktu 3 pekan merupakan pengalaman yang memiliki sejarah tersendiri dalam kehidupan saya wkwk :) Semua keputusan dan segala urusan dituntut untuk serba cepat dan tepat dijalankan. Saya masih ingat, pertimbangan untuk menikah dalam waktu cepat saat itu tak lain dikarenakan adik-adik kami (adik kandung saya dan adik kandung suami) pada bulan september sama-sama harus meninggalkan Indonesia demi memenuhi kewajiban beasiswa s2 mereka ke negara  Taiwan (adik suami) dan Jepang(adik saya). Faktor lainnya adalah kami tidak ingin menunda terlalu lama, bukankah Rasulullah menganjurkan untuk menyegerakan pernikahan jika sudah merasa berjodoh satu sama lain? Karenanya, dengan berbekal kekuatan doa agar Dia tak hentinya memudahkan dan memberikan petunjukNya kepada kami,  diiringi berbagai ikhtiar yang melibatkan banyak pihak, Alhamdulillah, pada 14 September 2013, dari sebuah aula masjid di pinggiran kota Bogor kami dapat mengikat sebuah janji suci dihadapanNya.
Andalusia Islamic Center

Saya dikhitbah pada pekan pertama Agustus, dan keputusan tanggal pernikahan baru keluar di pekan ketiga. Bisa ditebak lah ya..apa yang menjadi faktor utamanya hehe. Yup, beberapa tempat alternatif untuk menyelenggarakan pernikahan di Bogor saat itu sudah full booked sampai dengan akhir tahun. Ada yang masih kosong jadwalnya, tapi setelah survey kami kurang sreg dengan lokasinya. Ada yang tempatnya sudah ok, tetapi list penyewanya sudah terisi penuh. Awalnya, kami sempat merencanakan untuk menyelenggarakan akad nikah dan walimatul ursy di waktu yang berbeda mengingat gedung gedung yang kami incar sudah padat jadwalnya. Namun setelah disyuro'kan kembali dengan keluarga besar, dengan berbagai pertimbangan yang ada,akhirnya kamipun memutuskan untuk menyelenggarakan akad dan walimah di hari yang sama. Alhamdulillah, berkat kemudahan dariNya, kami berhasil membooked tanggal 14 september sebagai waktu pernikahan kami di gedung Andalusia Islamic Center,Sentul City. Terkait tanggal14 ini pun punya historinya sendiri. Sebab pada awalnya, ketika pertama kalinya survey ke  Andalusia, booking list nya sudah terisi penuh, kecuali untuk tanggal 14 september, pihak gedung masih harus mengkonfirmasi karena di tanggal tersebut rencananya gedung  mau dipakai untuk salah satu kegiatan sebuah yayasan. Tetapi beberapa hari setelah survey, kami dihubungi oleh pihak marketing gedung, dan mendapatkan kabar kegiatan di tanggal 14 september resmi dibatalkan! MashaAllah..sungguh Maha Benar janjiNya..

Langkah  selanjutnya, kami mulai menyetting tanggal 14 september sebagai hari pernikahan kami. Kami pun  mulai hunting vendor-vendor yang kiranya akan terlibat dalam pernikahan kami. Disini Alhamdulillah saya merasa lumayan terbantu, karena yang pertama, saya memiliki cukup banyak waktu luang untuk mencari vendor pernikahan yang tepat karena status saya yang pengangguran hehe setelah sebelumnya, di akhir Juli Allah mudahkan sidang tesis saya sehingga saya dinyatakan lulus oleh bapak dosen penguji dan kembali lagi berkumpul dengan keluarga di Bogor. Yang kedua, hobi sampingan saya menjadi wedding organizer sejak tahun 2011 nyatanya memberikan banyak kemudahan untuk mengetahui sedikit banyak referensi vendor yang baik dikota Bogor. Dan yang ketiga, dukungan penuh dari keluarga terutama ibu yang selalu berkenan memberikan masukannya sebelum saya mengambil sebuah keputusan. Ditambah lagi faktor keempat, yaitu kekuatan dari orang-orang yang sudah melangitkan doanya demi kemudahan dan kelancaran acara kami. Meskipun target kami tidak sepenuhnya berhasil (karena adik suami sudah harus berangkat pada tanggal 6 september), tetapi Alhamdulillah, banyak sekali kemudahan yang kami rasakan untuk sampai di tanggal 14 september 2013. Untuk vendor catering dan dekorasi kami menggunakan Zainuddin Catering. Sedikit sekali testimoni Zainuddin catering ini yang saya dapatkan dari internet. Karena mereka tidak memanfaatkan social media ataupun website sebagai sarana promosinya.Info tentang Zainuddin catering kami dapatkan dari seorang perias yang kami survey. Dan Alhamdulillah, setelah bertemu dengan bu Dian pemilik catering Zainuddin dan cocok dengan selera masakannya setelah mengikuti testfoodnya, kami pun langsung memilih catering ini sebagai vendor pernikahan kami. Oh ya, Zainuddin catering ini sebenarnya usaha yang sudah dijalankan selama 3 generasi dan cukup eksis di Bogor. Pelanggannya nggak datang dari Bogor saja,tetapi dari daerah Jabodetabek juga. Selama ini mereka mengandalkan word of mouth sebagai kekuatan marketing mereka. Banyak pelanggan yang sudah menggunakan jasa mereka lalu mereferensikan kekerabat atau keluarganya. Istana Bogor pun sudah jadi langganan tetapnya Bu Dian. Oh ya, dan satu lagi, dari sisi harga pun cukup affordable malah lebih murah dari catering-catering yang sudah banyak dikenal di Bogor seperti Ros catering, Andriani, Ryand, dll. Nah, selain catering, bu Dian juga menawarkan jasa dekorasi. Karena sudah merasa klop setelah melihat album dekorasinya, akhirnya kami putuskan untuk memesan dekorasi dari Zainuddin catering juga.
dekorasi Zainuddin Catering
Dekorasi Catering Zainuddin

Untuk vendor rias, kami pakai referensi dari orang dalam alias keluarga hehe. Kolaborasi juga dengan vendor rias langganan WO kami. Kami meminta bantuan teteh Kartika Budiayawan untuk merias saya dan ibu. Sedangkan untuk rias keluarga, kami meminta bantuan ibu Nesya dari Sanggar Putri. Banyak yang bilang hasil riasnya membuat pangling. Bahkan ketika diperlihatkan foto-foto pernikahan kami, anak kami seakan tidak mengenal sama sekali itu ibunya heheuu. So,that's the power of make up. Bagaimana dengan busananya? Hmm untuk yang satu ini, orangtua kami cukup strict dalam memilih busana yang tepat. Setelah berputar-putar mencari busana yang bisa disewakan, akhirnya kami memutuskan untuk membuat sendiri gaun pengantinnya. Bersama penjahit langganan ummi mertua, kami memilah milih bahan di pasar mayestik. Dan Alhamdulillah, kurang dari 7 hari proses kerja atau tepatnya tiga hari sebelum hari H, gaun sudah siap untuk dipakai. Kenapa bisa cepat? Karena kami memilih kain yang sudah berpayet dan memilih desain yang cukup sederhana sehingga mudah dikerjakan oleh penjahitnya. Untuk beskap pengantin pria dan beskap orangtua kami menyewanya dari Sanggar pengantin. Seragam ibu dan ibu mertua, juga seragam saudara kandung kami titipkan untuk dibuatkan oleh penjahit langganan. Seragam keluarga besar dari seragam keluarga yang sudah pernah dipakai sebelumnya. Nah, kalau untuk fotografi nya kami serahkan semuanya ke Askar photography. Hasilnya Alhamdulillah cukup memuaskan.
baju pengantin
Dari harganya pun lumayan ramah di kantong hehe. Fotografer dan kameramennya ramah dan proaktif. Untuk posisi MC, dipegang oleh sahabat ayah dan ibu, pak waladan dan bu Endang. Keduanya adalah teman baik bapak dan Ibu yang komunikatif dan ramah.Alhamdulillah, meskipun menghadapi pesanan mendadak dari kliennya (H minus dua-tiga pekan), para vendor mampu bekerja dengan cukup profesional. Alhamdulillah, di saat 14 september itu lah saya merasakan pertolongan Allah begitu luar biasa. Pada awalnya, saya sempat bertanya-tanya, apakah masih terkejar waktu selama tiga pekan untuk menyiapkan semuanya sesuai dengan harapan? Nyatanya Allah memberikan orang-orang yang tepat  untuk hadir membantu terwujudnya pernikahan kami. Allah juga menghadirkan kemurahanNya lewat tangan-tangan hambaNya. Banyak pihak keluarga besar dan teman dekat kami, teman wedding organizer, juga teman dekat ayah dan ibu kami, yang membantu mewujudkan kelancaran pernikahan kami. Meskipun tentunya pastilah masih jauh dari kesempurnaan.

Bersama teman-teman 2006

Ini acaranya sudah 2,5 tahun yang lalu tapi baru dibahas sekarang?*tepokjidat* Hehe..maaf banget. Punteun pisan. Afwan jiddan. Ini mah judulnya mau nostalgia saja, sambil disyukuri atas kemudahan-kemudahan yang telah Allah berikan. Tentang kolaborasi doa, ikhtiar, dan keyakinan bahwa Allah selalu hadir di saat hambaNya membutuhkan. Disamping mau menyemangati teman-teman yang sedang dalam proses menyiapkan pernikahan. Juga mau memberikan rekomendasi barangkali ada teman-teman yang sedang cari info vendor-vendor pernikahan (hehehe..jadi aja niatnya bukan hanya nostalgia :p ). Pun perjalanan ini masih panjang untuk dilalui,hehe...semoga bahtera ini dapat terus melaju mengarungi lautan kehidupan yang diridhai dan diberkahi olehNya..

Barangkali bisa dijadikan alternatif vendor pernikahan bagi teman-teman yang membutuhkan, ini saya berikan kontak yang bisa dihubungi:

Wedding Organizer: Azzahra Wedding Organizer ( +62 899-9373-259 (Bandung Area), +62 813 1850 5752 (Jabodetabek) )
Rias Pengantin: Kartika Budiyawan (Facebook: Kartika Budiyawan)
Fotografi : Askar  Photography (Mas Tomi,+62 856-1758-445)
Catering dan dekorasi: Zainuddin Catering ( Bu Dian, 0251 8622 462, No HP by request)

Silaaakaaaaaan...   :)

Kamis, 11 Februari 2016

Sesederhana Niat



Terkadang, ketika panggilan kebaikan itu datang
kita sendiri yang membuatnya terabaikan
nanti apa kata orang
nanti apa saya bisa
nanti kalau gagal gimana
nanti nanti dan nanti
tak berujung pada realisasi

Ah, siapa lah kita...yang untuk menghirup nafas pun masih meminta dariNya?
Apalagi untuk sebuah kebaikan
Semua kesanggupan kita, bukankah Allah yang menyanggupkan?

Gusti..
Jangan jadikan niat baik yang sederhana,
menjadi sulit diamalkan

Gusti..
Jangan jadikan panggilanMu yang istimewa
tersapu diri yang merasa jumawa

Gusti..
Jangan Engkau jadikan kesempatan yang hilang
Menjadi kesempatan terakhir yang kami punya

Gusti..
Genggamlah selalu niat yang kami miliki
Cukup ridhaMu yang menjadi penawar hati

#selfnote