Minggu, 21 Februari 2016

TIPS MENGHADAPI MUSIM DINGIN


Spring is coming! Alhamdulillah...
Hari ini, untuk pertama kalinya, saya melihat beberapa bunga mulai bermekaran saat hendak bersilaturahim ke rumah salah seorang teman di Claremont Rd. Sebelumnya, pada pagi harinya saya sempat diberitahu oleh suami kalau hari ini adalah hari pergantian musim. Alhamdulillah, selama musim dingin kemarin kami sekeluarga dikaruniai perlindungan dan kesehatan yang luar biasa. Kami dituntut untuk dapat menyesuaikan dengan perubahan suhu yang ada dengan record suhu terendah berada di bawah 0 derajat celcius. Dengan suhu yang minus, cukup membuat tubuh menggigil kedinginan jika tidak diantisipasi dengan treatment yang baik. Pun beberapa kali saya dapati tangan dan wajah saya menjadi merah lebam dan berkeriput ketika saya keluar rumah dan lupa membawa sarung tangan. Di musim dingin pula kami jadi tahu bagaimana rasanya salju meskipun hujan salju kenyataannya hanya berkenan 'numpang lewat' saja selama satu malam. Demikian juga dengan hujan es yang beberapa kali mengguyur kota Manchester dengan gemuruh gerutukannya yang seru disertai dengan thunderstorm yang menyala-nyala membelah langit. Mashaa Allah... Semoga semua hal ini mampu menjadikan kami hambaNya yang pintar bersyukur..mengingat berbagai kemudahan dan keringanan yang kami rasakan untuk menjalankan aktivitas selama di tanah air.

Sebenarnya, saat pergantian dari Autumn ke Winter, kami sekeluarga sempat cukup kepayahan menyesuaikan diri dengan perubahan suhu yang -menurut kami- cukup signifikan. Sampai-sampai si kecil terpasa kami bawa ke Walk in Center ( UGD RS, kalau di Indonesia) disebabkan serangan flu dan demam yang tidak berhenti selama hampir dua pekan. Sayangnya prosedur pelayanan kesehatan disini tidak mengizinkan kami untuk dapat langsung berkonsultasi dengan dokter kecuali jika kami memilih untuk berobat ke dokter praktek swasta,yang tentunya tanpa tercover oleh asuransi kesehatan yang sudah kami bayar setiap tahunnya. Jadi,sesampainya di WIC, kami diminta untuk menunggu antrian,kemudian setelah nama anak kami dipanggil, barulah kami dapat menemui  tenaga kesehatan disana dan mulai berkonsultasi masalah kesehatan kepada mereka. Yang saya ingat, saat itu sang suster hanya mengatakan gejala-gejala tersebut sangatlah wajar menimpa anak-anak, bahkan orang dewasa sekalipun pada perubahan musim seperti ini. Kuncinya, kami hanya diminta untuk menjaga daya tahan tubuh selama menghadapi pergantian suhu. Kami diminta untuk memperhatikan pola hidup kami agar tetap dapat menjalankan aktivitas dengan baik. “Ini (suhunya) belum apa-apa. it will become worse,” kata susternya saat itu.

Semenjak itu, kami mulai menyusun strategi menghadapi musim dingin. Selain mempelajari kebiasaan orang-orang disini ketika berhadapan dengan musim dingin, kami juga mendapatkan beberapa tips menghadapi musim dingin dari orang-orang Indonesia yang sudah cukup lama tinggal di Manchester. Kami mulai mengkombinasikan tips-tips yang bisa kami jalankan dan Alhamdulillah, Allah mudahkan sehingga kami berhasil melewati musim dingin tanpa merasakan drop berlebihan. Suami yang kesehariannya nyaris selalu pulang di atas jam 8 malam pun bisa beraktivitas dengan prima, meskipun rela menjadikan angin kencang dan suhu dingin sebagai sahabatnya selama bersepeda ke/dari kampus yang lumayan jauh jaraknya. Si kecilpun alhamdulillah jarang sekali sakit.

Berikut beberapa tips yang kami praktekkan selama menghadapi musim dingin kemarin. Semoga bermanfaat.


  1. Minum air perasan jeruk lemon dua kali sehari (pagi dan malam). Selama musim dingin, kami (terutama suami) terbiasa untuk meminum air perasan jeruk lemon dan teh jahe lemon yang bisa didapatan di supermarket-supermarket di Manchester maupun diracik sendiri dengan bahan-bahan alami. Biasanya kami meminumnya setelah bangun tidur di pagi harinya dan sebelum tidur di malam harinya.Info yang kami ketahui, lemon ini banyak vitamin C nya, sangat baik untuk memperkuat daya tahan tubuh.
  2. Menggunakan pakaian yang berlapis-lapis (layering) selama beraktivitas baik didalam maupun diluar rumah. Ketimbang banyak menyalakan heater (pemanas ruangan) yang menyebabkan resiko tagihan gas menjadi  membengkak (disini biaya pemakaian gas,listik, dan air cukup mahal. Totalnya setara dengan 1/3 biaya sewa rumah), kami lebih memilih untuk menggunakan pakaian berlapis-lapis demi menjaga kondisi suhu tubuh kami agar tetap hangat. Semakin dingin udaranya, semakin banyak pakaian yang kami kenakan. Bahkan jika suhunya sudah dibawah 5, saya terbiasa menggunakan dua jaket musim dingin sekaligus agar badan tetap merasa hangat. Jika ada, pilihlah pakaian yang berbahan cukup tebal. Penggunaan longjohn sebenarnya cukup membantu hanya saja kami masih tetap perlu memakaikan pakaian luaran yang berlapis-lapis jumlahnya agar tubuh terasa hangat. Alhamdulillah selama musim dingin tagihan utility kami tidak terlalu naik signifikan dari tagihan biasanya seperti saat musim gugur dulu.
  3. Membawa syal,sarung tangan tebal, sepatu musim dingin selama berpergian. Selama musim dingin,hampir dapat dipastikan kita akan ditemani oleh udara yang dingin dan angin kencang selama berpergian. Penggunaan syal, sepatu musim dingin, dan gloves (sarung tangan) dapat menjaga suhu tubuh agar tetap hangat.
  4. Menggunakan lipbalm dan pelembab lebih teratur. Selama musim dingin, kulit cenderung menjadi lebih kering, maka untuk menjaga kelembabannya dapat menggunakan lipbalm pada daerah bibir dan pelembab pada anggota tubuh yang lain.
  5. Menjaga pola makan sehat agar tubuh tidak drop. Selama musim dingin, pola makan dan jenis makanan yang dikonsumsi juga perlu diperhatikan. Dengan suhu udara yang dingin, tubuh kita cenderung lapar lebih cepat dari biasanya. Saya pribadi lebih banyak mengkonsumsi makanan berkuah seperti bakso, sop, dan soto karena cukup efektif menghangatkan suhu tubuh kami. Tidak lupa juga untuk mengkonsumsi sayur-sayuran yang kaya vitamin dan mineral. Jangan lupa minum air yang cukup meskipun di musim dingin kita cenderung tidak merasa dehidrasi.
  6. Berjalan cepat dan banyak melakukan aktivitas. Tubuh yang aktif bergerak dapat menjaga suhu tubuh agar tetap hangat. Salah satu kebiasaan orang-orang disini adalah berjalan dengan langkah panjang dan cepat. Ternyata, dengan demikian kita sudah 'melawan' dinginnya udara karena dengan banyak bergerak, tubuh kita mulai membakar kalori sehingga badan menjadi hangat.



Sekian tips-tips yang dapat kami sampaikan. Semoga bisa sedikit membantu teman-teman yang sedang/ akan menghadapi musim dingin ataupun yang akan berlibur pada musim dingin. Have a nice day, Have a nice trip:)

2 komentar:

PIPIT mengatakan...

Kalau baca postingan kayak gini pingin banget kecipratan rasanya merantau di negeri orang. Makasih buat tipsnya

Unknown mengatakan...

Haloo mba pipiit..sama2 mba..terimakasih sudah mau membaca artikel saya. Aamiin..semoga mba pipit =suatu saat juga merasakan jadi perantau di negeri orang, jangan lupa bagi2 ceritanya mbaa ^^