Fatih 18m |
Bismillahirrahmanirrahim..
Tidak terasa, Nak, sudah 1,5 tahun usiamu..
Sudah 1,5 tahun berlalu semenjak Allah titipkan bunda sebuah amanah baru
menjadi seorang ibu
Sungguh bahagia hati melihatmu terus bertumbuh dan berkembang..
Sungguh limpahan syukur diberikan nikmat mendampingimu melalui hari demi
hari mengenal arti kehidupan..
Dengan rahmat-Nya engkau tumbuh menjadi anak yang kuat dan sehat,
sayang..
Dengan cinta-Nya engkau tumbuh menjadi anak yang ceria dan penyayang..
Insya Allah masih terekam dengan baik dalam memori, berbagai peristiwa
yang dilalui detik-detik terakhir menjelang engkau lahir
Di saat kami dihadapkan dengan dua pilihan, induksi atau sesar..
Bukan pilihan mudah bagi bunda yang saat itu nyaris menggenapkan peran
pertama menjadi seorang ibu, dengan mengandungmu..
Setelah melalui layar USG kami melihatmu terlilit tali plasenta di
beberapa bagian tubuhmu,
Membuatmu kepayahan menggapai jalan lahir kemudian detak jantungmu menjadi
tidak stabil
Setelah dua hari perjuangan untuk melahirkanmu sudah mencapai fase
aktif, lalu kembali lagi ke fase pasif , sesuatu yang jarang sekali terjadi
–kata bidan-
Di saat tahapan demi tahapan induksi sudah terlalui, dari mematangkan
mulut rahim hingga menaikkan kadar oksitosin
Begitulah upaya proses persalinan normal kita lalui, dan ternyata Allah
punya rencana yang lain
Atas iradahNya engkau lahir tidak
keluar dari ‘pintu’, melainkan dari ‘jendela buatan’..sesuatu yang saat itu
ingin sekali bunda hindari, sayang..
Tetapi tahukah Nak..setelah melalui proses operasi yang cukup menegangkan
itu, sesungguhnya bunda jadi sangat bersyukur, betapa Allah masih teramat
sayang dengan kita..
Dan untuk pertama kalinya bunda diberikan kesempatan untuk mendekapmu
dengan kulit membiru sebab dinginnya ruang operasi, melalui proses inisiasi
menyusui dini
Lalu berjuang untuk mengambil peran seorang ibu yang kedua, menjadi ibu
menyusui..
Bersyukurlah Nak, ada Abi di sisi yang terus memberikan dukungannya
untuk kita berdua
Mengambil alih sebagian tanggung jawab bunda di saat-saat pertama bunda
menimangmu
Memijat punggung bunda di saat-saat produksi asi tidak lagi sederas tiga
bulan pertamamu
Membelikan makanan di saat-saat tugas memasak kadang kala menjadi
terabaikan
Menemanimu periksa ke klinik di saat-saat engkau sakit
Seluruhnya patut kita syukuri bersama-sama..
Hingga kini, senyummu, tawamu masih sama dengan yang dulu,
Ampuh sirnakan lelah datangkan syukur bahagia
Engkau yang sudah mulai mengenal berbagai macam ekspresi, mengenal emosi
Engkau yang mulai sering mengajak berkomunikasi, bercerita dengan bahasa
seadanya yang engkau bisa
Engkau yang di usiamu yang belum 1,5 tahun, sudah dikaruniai jumlah gigi
yang sempurna
Engkau yang seringkali menggigit-gigit benda apapun yang terdekat
jaraknya
Hingga ujung sendok plastikpun mampu patah berkeping keping setelah
terkena gigitan mu
Engkau yang senang sekali melihat dunia luar, tak segan menyapa banyak
orang
Engkau yang akan menjerit jika bunda salah menangkap apa yang engkau mau
Engkau yang sangat menyukai wortel dibandingkan nasi dan lauk pauknya
Engkau yang kala di tanah air sana berjuang melawan alergi udara panas,
dan sesampainya disini
berjuang melawan alergi udara yang dingin
Engkau yang mulai dapat mengeja satu per satu huruf-huruf hijaiyah,
meskipun ada beberapa huruf yang keluar di bibirmu yang tidak kami ketahui
darimana asalnya
Engkau yang mulai sedikit demi sedikit dapat mengikuti gerakan shalat,
meskipun belum runut dan belum sesuai tuntunan Nabi
Subhanallah, Nak…saat ini Bunda benar-benar menikmati peran pamungkas
seorang ibu, yaitu menjadi ibu guru..
Mengagungkan kalimat tauhid, memperbaiki akhlak dengan sunnah Rasul-Nya
Mengenalkan keindahan islam, mengajarkan al-Quran dan ilmu agama
Mencintai ilmu dan amal shalih
Tugas yang tidak akan berhenti hingga ajal menjumpai kita..
Tugas yang tidak mengenal kelulusan sebelum syurgaNya mempertemukan kita
Sungguh perjalanan masihlah panjang, dan jauh dari sempurna
Namun tanpa kehendak dan ridhaNya kita bukanlah siapa
Maka berharaplah selalu agar Ia menjadikan kita hamba yang dicintai-Nya
Victoria Park, Manchester
Dec 3, 2015
0 komentar:
Posting Komentar